Urgensi Dakwah Terhadap Moral Bangsa Indonesia


Oleh: Fulung Wahyu Nugroho

Mahasiswa Jurnalistik

Kondisi Indonesia saat ini dihadapkan dengan berbagai permasalahan baik itu social, moral maupun spiritual. Terbukti banyak sekali kasus kriminal yang terjadi, mulai dari anak kecil, anak muda bahkan sampai orang tua. Anak kecil yang disibukkan dengan berbagai permainan game online, Anak-anak muda yang sering begadang dan disibukkan dengan judi online, dan orang tua yang terlilit dengan pinjaman online yang berujung mencekik dan mendorong diri untuk melakukan tindakan kriminal. Keadaan yang seperti ini salah satunya dipicu oleh kurangnya pendidikan agama.

Perlu diketahui bahwasanya pendidikan agama sangatlah penting dalam membentuk karakter seseorang untuk mempunyai akhlak dan moral yang baik. Pendidikan agama tidak harus dipesantren melainkan disemua tempat bisa kita lakukan. Maka dari itu disinilah pentingnya peran dakwah bagi kita. Dakwah adalah solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan diatas. Tujuan ditulisnya artikel ini adalah mengajak pembaca untuk memahami pentingnya dakwah sebagai jalan untuk memperbaiki moral dan kondisi bangsa. Dan juga mendorong kontribusi aktif masyarakat dalam dakwah untuk menyelamatkan negara Indonesia ini.

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yang memiliki sejarah panjang dan budaya yang kaya dengan nilai-nilai keagamaan. Nilai-nilai ini, terutama yang berasal dari ajaran Islam, menjadi landasan yang kuat bagi tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.[1] Dalam beberapa dekade terakhir, tantangan globalisasi, modernisasi, dan berbagai krisis sosial mengancam stabilitas dan karakter bangsa. Salah satu pendekatan penting untuk menangani permasalahan ini adalah dengan memperkuat dakwah sebagai alat pembentuk moral bangsa.[2]

Kita sebagai umat Islam khususnya warga Indonesia mempunyai kewajiban untuk saling mengingatkan dan ini sesuai dengan ajaran agama Islam untuk senantiasa melakukan segala kebaikan, menjalani segala yang diperintahkan, dan menjauhi segala yang dilarang dalam agama Islam. Maka kita harus berdakwah dengan menyebarluaskan penyampaian kebenaran tersebut yang merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan, sebagaimana misi Islam “rahmatan lil alamin” membawa kedamaian, ketentraman, akhlak yang baik dalam kehidupan yang akan mengantarkan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.[3]

Dakwah tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi ajaran agama, tetapi juga sebagai sarana transformasi sosial yang dapat mempengaruhi perilaku individu dan kolektif. Berdasarkan penelitian yang ada, dakwah dapat menjadi fondasi bagi terciptanya masyarakat yang bermoral dan berkeadilan. Dengan demikian, memperkuat dakwah adalah langkah penting dalam menyelamatkan Indonesia dari berbagai krisis moral dan sosial.

Memaknai Dakwah

Ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a – yad’u – da’watan, artinya mengajak atau menyeru, memanggil. “Dakwah bermakna mengajak manusia dengan bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk  keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat”. Secara terminologi atau istilah dakwah merupakan bagian yang sangat esensial dalam kehidupan seorang muslim, di mana esensinya berada pada akan motivasi, rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama Islam dengan penuh kesadaran demi keuntungan dirinya dan bukan untuk kepentingan pengajaknya.[4] Dakwah merupakan upaya untuk menyeru manusia kepada jalan Islam hingga mereka keluar dari kegelapan yaitu dengan menda’wahkan nilai-nilai Islam kepada manusia yang masih minim pemahaman mereka tentang wawasan keislaman sesuai tuntunan Rasulullah .[5]

Berikut pengertian dakwah menurut para tokoh:

1. Menurut Mohammad Natsir

Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi al-ma‟ruf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengelamannya dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.[6]

2. Prof. Toha Yahya Omar, M.A.

Dakwah yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.

3. Menurut Prof. H.M. arifin, M.Ed.

Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.[7]

Pentingnya Dakwah dalam Membangun Moral Bangsa

Dalam konteks Indonesia, dakwah memiliki peran besar dalam membentuk etika, moralitas, dan perilaku masyarakat. Dakwah berfungsi sebagai pendorong perubahan sikap dan perilaku masyarakat, dari yang individualistis menjadi lebih kolektif dan peduli sesama. Dengan kata lain, dakwah menanamkan nilai gotong royong, kejujuran, dan kepedulian terhadap masyarakat.

Para ulama dan da’i di Indonesia diharapkan dapat membawa pesan-pesan agama yang relevan dan menyentuh kebutuhan masyarakat modern. Dakwah dengan pendidikan moral dapat memperbaiki tatanan sosial, mengurangi angka kejahatan, dan meningkatkan moralitas masyarakat. Dengan kata lain, melalui dakwah, masyarakat diingatkan tentang pentingnya nilai-nilai kebaikan, seperti jujur, amanah, dan keadilan.

Dakwah sebagai Media Penyatuan Bangsa

Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya yang sangat beragam. Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa ini adalah potensi konflik sosial yang timbul dari perbedaan-perbedaan ini. Dakwah berperan sebagai media penyatuan bangsa dengan menyampaikan pesan persatuan dan kesetaraan. Dakwah yang berlandaskan Islam dapat memperkuat toleransi antarumat beragama, dan menanamkan sikap saling menghormati di antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Dakwah mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga perdamaian dan persatuan demi keutuhan negara. Dalam situasi sosial yang sering kali dipenuhi oleh perselisihan, dakwah yang tepat sasaran dan moderat dapat menjadi solusi untuk mengatasi perpecahan yang mungkin terjadi di masyarakat.[8]

Dakwah sebagai Solusi terhadap Permasalahan Sosial

Permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan pendidikan adalah tantangan besar bagi Indonesia. Dakwah, yang dipadukan dengan aksi sosial, dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan tersebut. Dakwah sosial merupakan bentuk dakwah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan.

Para da’i dan organisasi keagamaan berperan aktif dalam membangun perekonomian umat melalui program-program pemberdayaan ekonomi, seperti koperasi syariah, pelatihan keterampilan, dan bantuan usaha kecil. Melalui pendekatan dakwah yang menyentuh aspek sosial ekonomi, masyarakat diajak untuk saling membantu, bersedekah, dan menghindari praktik riba yang merugikan.[9]

Pendidikan dan Dakwah Membangun Generasi yang Berakhlak

Pendidikan agama merupakan sarana penting untuk mengajarkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda. Pendidikan agama sejak dini dapat membentuk karakter anak bangsa yang berakhlak mulia. Dakwah yang terintegrasi dengan pendidikan formal berperan penting dalam menjaga moralitas generasi muda, yang saat ini mudah terpengaruh oleh budaya global yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai agama.Dakwah juga menjadi bagian dari pendidikan karakter yang tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan adanya dakwah yang bersifat edukatif, generasi muda diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan kokoh dalam prinsip keagamaan.[10]

Kesimpulan

Dakwah memiliki peran penting dalam menyelamatkan Indonesia dari berbagai krisis moral, sosial, dan ekonomi. Dengan memperkuat dakwah, baik dalam bentuk ceramah, pendidikan, maupun aksi sosial, masyarakat dapat diberi pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah juga dapat menjadi sarana untuk menyatukan bangsa dalam kerangka kebinekaan yang harmonis dan sejahtera.

Secara keseluruhan, dakwah tidak hanya memberikan pemahaman agama tetapi juga membangun fondasi moral dan sosial bagi masyarakat. Dengan demikian, memperkuat dakwah berarti turut menyelamatkan bangsa dari tantangan globalisasi yang mengancam nilai-nilai tradisional dan moral masyarakat. Upaya menyelamatkan Indonesia dengan dakwah adalah tanggung jawab bersama, baik oleh pemerintah, ulama, maupun masyarakat luas.


 

DAFTAR PUSTAKA

Adi, La. “Konsep Dakwah Dalam Islam.” Jurnal Pendidikan Ar-Rasyid 7, no. 3 (2022). https://www.journal.staisyarifmuhammad.ac.id/index.php/jp/article/view/27.

Amran, Ali. “Dakwah Dan Perubahan Sosial.” Hikmah: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam 6, no. 1 (2012): 68–86.

Anggraini, Yenny. “Program Pendidikan Karakter Dalam Mengatasi Krisis Moral Di Sekolah.” Jurnal Basicedu 6, no. 5 (2022): 9205–12.

Anzaikhan, M., Fitri Idani, and Muliani Muliani. “Moderasi Beragama Sebagai Pemersatu Bangsa Serta Perannya Dalam Perguruan Tinggi.” Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama 3, no. 1 (2023): 17–34.

Hudi, Ilham, Hadi Purwanto, Annisa Miftahurrahmi, Fani Marsyanda, Giska Rahma, Adinda Nur Aini, and Aci Rahmawati. “Menghadapi Krisis Moral Dan Etika Pada Generasi Muda Indonesia.” Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi 1, no. 2 (2024): 233–41.

II, BAB. “A. Pengertian Dakwah.” DAKWAH ISLAM MELALUI SENI HADRAH DI DESA HARGOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, n.d., 7.

Lutfhi, Juhrianto Ardian, Try Sabella, and Mofari jatul Fitriani. “Moderasi Beragama Di Kalangan Muslim Indonesia.” AL-Ikhtiar: Jurnal Studi Islam 1, no. 2 (2024): 93–106.

Madeni, Madeni. “STRATEGI DA’WAH IKATAN DA’I KABUPATEN LOMBOK UTARA IKAD KLU DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI PEDALAMAN LOMBOK UTARA NTB.” Jurnal Bina Ummat: Membina Dan Membentengi Ummat 3, no. 02 (2020): 54–65.

Noer, Zam Zam. “Konsep Dakwah Bil Ḥikmah Dalam Perspektif Hadis.” Holistic Al-Hadis 7, no. 1 (2021): 15–27.

 



[1] Juhrianto Ardian Lutfhi, Try Sabella, and Mofari jatul Fitriani, “Moderasi Beragama Di Kalangan Muslim Indonesia,” AL-Ikhtiar: Jurnal Studi Islam 1, no. 2 (2024): 93–106.

[2] Ilham Hudi et al., “Menghadapi Krisis Moral Dan Etika Pada Generasi Muda Indonesia,” Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi 1, no. 2 (2024): 233–41.

[3] Zam Zam Noer, “Konsep Dakwah Bil Ḥikmah Dalam Perspektif Hadis,” Holistic Al-Hadis 7, no. 1 (2021): 15–27.

[4] BAB II, “A. Pengertian Dakwah,” DAKWAH ISLAM MELALUI SENI HADRAH DI DESA HARGOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, n.d., 7.

[5] Madeni Madeni, “STRATEGI DA’WAH IKATAN DA’I KABUPATEN LOMBOK UTARA IKAD KLU DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI PEDALAMAN LOMBOK UTARA NTB,” Jurnal Bina Ummat: Membina Dan Membentengi Ummat 3, no. 02 (2020): 54–65.

[6] La Adi, “Konsep Dakwah Dalam Islam,” Jurnal Pendidikan Ar-Rasyid 7, no. 3 (2022), https://www.journal.staisyarifmuhammad.ac.id/index.php/jp/article/view/27.

[7] Adi.

[8] M. Anzaikhan, Fitri Idani, and Muliani Muliani, “Moderasi Beragama Sebagai Pemersatu Bangsa Serta Perannya Dalam Perguruan Tinggi,” Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama 3, no. 1 (2023): 17–34.

[9] Ali Amran, “Dakwah Dan Perubahan Sosial,” Hikmah: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam 6, no. 1 (2012): 68–86.

[10] Yenny Anggraini, “Program Pendidikan Karakter Dalam Mengatasi Krisis Moral Di Sekolah,” Jurnal Basicedu 6, no. 5 (2022): 9205–12.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khitbah Dalam Perspektif Islam

Sejarah Agama Nashrani